Garut Dorong Kaum Milenial Tertarik Pertanian

  • Bagikan
Foto bersama usai kegiatan video conference tim Kostratani Kementerian Pertanian (Kementan) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karangpawitan Garut, Jawa Barat, Jumat (17/1).

WartaTani.co – Pemerintah Kabupaten Garut terus mendorong generasi muda di daerahnya untuk tertarik pada sektor pertanian. Berbagai fasilitasi dan program pun diluncurkan demi memikat kaum milenial agar terjun langsung melakukan budidaya pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beny Yoga menuturkan, Garut saat ini sudah memiliki Garut Education Center (GEC) sebagai sarana menumbuhkembangkan petani milenial di kota dodol tersebut. Dengan adanya edufarm center sebagai media komunikasi tersebut, diharapkan semua informasi mengenai pertanian dapat tersampaikan.

“Target ke depan, kami akan lebih banyak mencetak petani-petani pengusaha dan mendorong pemuda tertarik pertanian,” kata Beny saat melakukan Video Conference dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karangpawitan Garut, Jawa Barat, Jumat (17/1).

Menurut Beny, petani di Garut umumnya sudah tergabung dengan korporasi yang didukung penuh oleh pemda. Kini, Dinas Pertanian mulai mengarahkan para petani muda untuk bergerak ke industri perbenihan hortikultura. Salah satunya adalah perbenihan atau penumbuhan benih kentang yang bertujuan untuk memenuhi pasar dalam negeri.

“Penumbuhan sentra benih kentang sangat potensial untuk meminimalkan impor,” ujar Beny.

Dia melanjutkan, guna mensinkronkan dengan program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang diluncurkan Kementan, Garut siap mengedepankan para petani muda yang sudah sukses untuk menjad lokomotif kemajuan pertanian Garut.

“Untuk program utama Kementan ini akan selalu kami support, baik Kostratani maupun penumbuhan petani milenial. Kami juga akan mendukung program utama Kementan lainnya,” kata Beny.

Kepala Badan PPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi yang hadir bersama Staf Khusus Menteri Pertanian Lutfi Halide dan Firdaus Hasan menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada Pemerintah Kabupaten Garut yang dinilainya sukses melahirkan petani pengusaha milenial yang luar biasa. Sebelum melakukan video conference, Dedi dan rombongan sempat mengunjungi screen house champ milik petani muda Garut bernama Khudori dan agrowisata milik Rizal Fakhreza.

“Saya merasa bangga sekali dengan Kabupaten Garut, khususnya Dinas Pertanian Garut yang telah berhasil melahirkan petani pengusaha milenial yang luar biasa. Saya melihat Khudori dan Rizal Fakhreza juga telah berhasil mengembangkan pertanian dan mempunyai 30 petani binaan,” ujar Dedi.

Dedi pun memberikan sanjungan karena Kabupaten Garut yang sangat mendukung program-program utama Kementan, seperti Kostratani dan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Apalagi, Kostratani adalah gerakan pertanian yang diinisiasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menyandarkan pada konsep pembangunan pertanian yang dimulai dari tingkat kecamatan.

“Kostratani inil sebagai pusat gerakannya. Penyuluh akan mendapatkan pembelajaran dan pelatihan,” kata Dedi.

Mengenai keberadaan Garut Education Center (GEC) yang dimanfaatkan untuk menumbuhkembangkan petani milenial, Dedi pun angkat topi. Kementan berkomitmen akan bekerja sama dengan garut, khususnya untuk program menumbuhkembangkan petani milenial di daerah. “Tidak hanya petani milenial, saya lihat tadi Khudori bisa untuk mengembangkan Kostratani, menyampaikan program Kementan, dan menjadi sarana edukasi untuk memberikan pelatihan-pelatihan bagi penyuluh pertanian di Garut,” ujar Dedi.

Dalam acara yang sama, Lutfi Halide dan Firdaus Hasan juga memberikan pesan kepada Kostrada dan Kostratani untuk terus mendukung program-program Kementan, terutama Kostratani. Sebab, dengan adanya Kostratani diharapkan segala permasalahan yang dihadapi di lapangan akan mudah teratasi.

“Apa yang kita lakukan di lapangan kita informasikan ke pusat, terutama komoditi-komoditi yang sering menyebabkan inflasi. Jangan kita terpengaruh dengan orang-orang luar yang mempunyai kepentingan. Pusat juga jangan bosan-bosan melengkapi apa-apa yang kurang,” kata Lutfi.

Selain dengan Kepala Dinas Pertanian Garut, dialog via video conference juga dilakukan tim Kostratani Kementan dengan Kostratani se-Kabupaten Garut, Kostrada Garut, dan beberapa Kostrada di wilayah Provinsi Jawa Barat. Video conference tersebut terhubung langsung dengan Agriculture War Room (AWR) yang berada di kantor pusat Kementan, Ragunan, Jakarta.

  • Bagikan