Ini yang Perlu Diperhatikan Sebelum Ternak Domba

  • Bagikan

WartaTani.co – Beternak domba sebagai pola usaha terbagi menjadi tiga yakni penggemukan, pembibitan, serta kombinasi antara penggemukan dan pembibitan.

Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Dr. Wisri Puastuti pada bimbingan teknis Budidaya Domba menambahkan bahwa ternak domba mampu tumbuh dan berkembang serta berproduksi pada berbagai kondisi agroekosistem pemeliharaan.

“Ternak ini cepat menghasilkan / reproduksi cepat. Lebih cepat daripada sapi dan kebau. Untuk memulai usaha, investasi awal relatif kecil dan dapat menjadi sumber pendapatan pokok, usaha agribisnis,”jelas Wisri, Kamis (19/8/2021) lalu.

Lebih lanjut dijelaskan, perkawinan juga perlu diperhatikan jangan sampai terjadi perkawinan sedarah / perkawinan persaudaraan yang menghasilkan keturunan yang tidak kurang bagus.

“Oleh karena itu kita juga melakukan riset persilangan ternak yang unggul kemudian anak hasil persilangan akan kita sebarkan ke masyarakat,” lanjut Wisri.

Perkawinan (dalam beternak) adalah proses memadukan dan menggabungkan sifat-sifat genetika untuk mewariskan ciri-ciri suatu spesies agar tetap lestari dan untuk mendapatkan keturunan sesuai yang diinginkan.

“Satu ekor domba jantan dapat mengawini 20 ekor domba betina. Perkawinan dapat dilakukan dengan kawin alam dan inseminasi buatan (IB). kebuntingan 150 hari,”lanjutnya.

Wisri pada bimtek yang dilaksanakan untuk peternak di Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Kulon Progo yang akan menerima domba unggul hasil inovasi Balitbangtan ini, juga menerangkan pemilihan Kambing-Domba Bibit.

Di antaranya harus memenuhi syarat yaitu sehat, tubuh besar (sesuai umur), relatif panjang, tidak cacat, Dada dalam dan lebar, Kaki lurus dan kuat, tumit tinggi, Bulu bersih dan mengkilat.

Dalam memilih domba jantan/betina alat kelamin lengkap, buah jakar lengkap untuk jantan, ambing besar untuk betina, normal dan hindari ternak cacat seperti rabun, alat kelamin tidak lengkap, kaki X/O. Biasanya umur 6-8 bulan domba sudah dewasa kelamin.

Sebaiknya dikawikan pertama umur 10-12 bulan untuk domba betina dan umur diatas satu tahun untuk domba jantan. Umur ternak dapat diketahui dengan dengan kartu cacatan, lebih akurat dan dengan jumlah gigi seri tetap yang tumbuh.

Bahan pakan juga dapat dikelompokkan menjadi sumber energi (biji-bijian, umbi-umbian dan hijauan pakan ternak), sumber protein leguminosa herba (centrocema, calopogonium) dan leguminosa pohon (kaliandra, indigofera, gliricidia, lamtoro, turi) dan aditif (mineral mix, garam, batu kapur, vitamin, suplemen, probiotik) serta air yang harus tersedia setiap saat.

Balitbangtan pada tahun 2014 melepas galur domba Komposit Compass Agrinak yang merupakan domba unggul hasil persilangan antara tiga bangsa yaitu Barbados Blackbelly 25%, Lokal Sumatera 50% St. Croix 25%. Ciri-cirinya adalah mempunyai pola warna beragam, putih, coklat belang, mampu beradaptasi pada lingkungan tropis dan lembab, siklus reproduksi sepanjang tahun dan mempunyai laju pertumbuhan yang baik (>100 g/h/e).

Kemudian, Domba Komposit Garut Agrinak yang rumpunnya resmi dilepas Januari 2020 merupakan domba unggul hasil persilangan antara tiga bangsa yakni Garut 50%, St Croix 25% Moulton Charolais 25%. Ciri-cirinya adalah mampu beradaptasi dengan lingkungan tropis, dapat beranak sepanjang tahun, laju pertumbuhan tinggi, jumlah anak sekelahiran 2.1 ekor/induk , pertumbuhan pasca sapih 169.1 gram/hari/ekor.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak) Dr. Agus Susanto menyampaikan untuk kambing dan domba sudah ekspor ke Malaysia, Singapura dan dan Timur Tengah.

“Itu artinya peluang sebagai usaha peternakan domba sangat menjanjikan. Pasarnya terbuka lebar. Puslitbangnak sebagai salah satu UK yang tupoksinya melakukan penelitian sudah menghasilkan domba unggul dan sudah disebarkan ke masyarakat,”ujarnya.

  • Bagikan