Ditjen Hortikultura Kementan Dorong Budidaya Bawang Merah Biji di Kabupaten Brebes

  • Bagikan

WartaTani.co – Direktorat Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani bawang merah biji yang menerima bantuan benih bawang merah biji (True Shallot Seed/TTS) di Kabupaten Brebes untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Langkahnya melalui kegiatan Bimbingan Teknis ke -2 dengan tema penanganan panen dan pasca panen benih umbi TSS (True Shallot Seed) dari Demplot Bawang Merah di Kabupaten Brebes, Selasa 27 Desember 2022.

Sebelumnya Bimbingan Teknis ke-1 juga digelar pada 18 Oktober 2022 dengan tema penanaman bawang merah biji (TSS) di lokasi yang sama.

Rangkaian kegiatan ini bekerjasama dengan berbagai pihak yaitu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Kelompok Tani, Produsen Benih (PT. Agroseed dan PT. East West Indonesia), BPP Kabupaten Brebes, serta POPT Kabupaten Brebes.

Direktur Perbenihan Hortikultra Dr. Inti Pertiwi Nashawari, SP., M.Si, menyampaikan bahwa bimbingan teknis dan pembentukan demplot adalah langkah taktis Direktorat Perbenihan untuk untuk memberikan pengetahuan dan wawasan terkait benih TSS. Diharapkan program pengembangan bawang merah biji dapat terlaksana sesuai harapan.

“Penggunaan TSS dalam budidaya bawang merah memiliki beberapa keunggulan diantaranya memiliki potensi produksi yang tinggi yaitu sekitar 20-25 ton/ha (produktivitas bawang merah nasional 8,5-10,5ton/ha) sehingga akan meningkatkan pendapatan petani,” kata Inti Pertiwi.

Menurut dia, benih TSS ini dapat ditanam dengan dua cara. Pertama benih biji disemai hingga tanaman berumur sekitar 45 hari yang ditandai sudah keluar umbi kecil. Kemudian pindah tanam ke lahan budidaya untuk menghasilkan umbi konsumsi.

“Kedua, dari semai biji lanjut pindah tanam, dan umbi yang dihasilkan adalah umbi mini untuk dijadikan benih yang ditanam kembali untuk menghasilkan umbi bawang merah konsumsi,” ujarnya.

Di sisi lain, Wakil dari Produsen TSS, yakni Ichsan dan Ricky dari PT Ewsi dan PT Agroseed, menganggap rogram pengembangan TSS sangat membantu petani. Ichsan mengatakan, benih umbi mini memiliki tingkat kemurnian yang tinggi dan bebas penyakit jika dibandingkan dengan benih umbi yang diperbanyak berulang kali yang beredar selama ini.

“Berdasarkan hasil ubinan, demplot benih bawang merah biji (TSS) yang dilakukan ini menghasilkan 6,81 ton/ha. Benih umbi mini hasil demplot diberikan kepada kelompok tani. Benih ini masih perlu disimpan di gudang selama 2 bulan untuk menunggu selesainya masa dorman benih kemudian akan ditanam sekitar bulan Maret tahun 2023,” katanya.

Sementara itu, kelompok tani di Kabupaten Brebes yang diwakili oleh Imam dari Kelompok Tani (Poktan) Sumber Pangan dan Wiyano dari Poktan Unggul Tani merasakan manfaat dari program pengembangan TSS, Bimtek dan Demplot TSS.

Menurut Imam, budidaya TSS adalah hal baru karena selama ini dalam budidaya bawang merah hanya terbatas menggunakan benih dari umbi.

“Dengan adanya bimtek TSS kami mendapatkan pengetahuan dan bimbingan dalam budidaya benih TSS, sehingga para penerima bantuan TSS tahu cara budidaya TSS yang benar. Bantuan benih TSS sudah diterima oleh kelompok tani minggu lalu,” katanya.

Di sisi lain, Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Iskandar Agung, S.Pi. M.Si, menyampaikan, bantuan benih dan bimtek TSS dari Ditjen Hortikultura sangat luar biasa dan dinantikan oleh petani. Bantuan itu dialokasikan untuk Kabuoaten Brebes seluas 41 Ha pada tahun 2022.

“Program ini diharapkan menjadikan Brebes tetap menjadi sentra bawang merah yang dapat berkontribusi terhadap pemenuhan bawang merah nasional,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala BPP Kabupaten Brebes, Fx Hery Priyono, SP menyampaikan, kegiatan bimtek penerima bantuan benih TSS dapat memahami SOP budidaya TSS sehingga bermanfaat dan tepat sasaran.

“Untuk menindaklanjuti kegiatan Bimtek, BPP Kabupaten Brebes terus mengawal pelaksanaan budidaya, sehingga petani merasa terdampingi dan kehadiran pemerintah itu ada,” katanya.

Koordinator Penilaian dan Pendaftaran Varietas pada Direktorat Perbenihan Hortikultura mewakili Direktur Perbenihan Hortikultura, berharap ada tindaklanjut dari Bimtek tersebut berupa penerapan pengetahuan yang diperoleh petani selama Bimtek. Sehingga dalam melakukan budidaya bawang merah TSS akan memperoleh hasil yang tinggi.

“Tentunya untuk keberhasilan ini perlu dukungan dari semua pihak, dimana pengawalan terhadap petani terus dilakukan baik oleh Produsen Benih, Dinas Pertanian, Penyuluh dan Petugas pengendali Organisme Pengganngu Tumbuhan,” katanya. (*)

  • Bagikan