Di Usia Senja, Nenek Nono Jualan Kuliner

  • Bagikan

Oleh : Rosilawati , Viena Rusmiati Hasanah*

WartaTani.co – Sebuah potret kehidupan terekam saat publik memperbincangkan tentang makin banyaknya usia lanjut di Indonesia sebagai buah naiknya angka harapan hidup.

Adalah seorang lansia yang tinggal di kawasan Cileunyi Kulon, Kabupaten Bandung Jawa Barat yang warga disekitar tempat tinggalnya dipanggil nenek Nono masih aktif berjualan kuliner. Data yang dilansir dari Kemensos tahun 2023 tercatat ada 3,2 juta lansia yang dinyatakan terlantar padahal secara fisik mereka terlihat masih bugar.

Potret nenek N di desa Cileunyi Kulon adalah sebuah fakta bahwa walau usia menjelang senja, tetapi produktifitas tetap terjaga dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya.

Potret kehidupan nenek Nono terekam oleh Rosilawati dan Viena, dua kandidat Doktor yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung program studi Pendidikan Masyarakat.

Menjadi sebuah keniscayaan bila kita harus lebih banyak memberikan perhatian pada lanjut usia ini, bukan pada persoalan usianya, tetapi lebih pada mengisi aktifitas kehidupannya. Banyak fakta dan hasil penelitian, yang mempertunjukkan pada rentang usia 65 sampai ke 78 tahun masih mempertunjukkan produktifitasnya. Perlu berbagai cara dilakukan agar di usia senja dapat terisi dengan ruang yang mampu menjaga vitalitas, aktifitas dan produktifitas.

Semisal yang ditemukan di Desa Dengok, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta, disana telah terbentuk desa ramah lansia. Sebuah gagasan yanh diwujudkan oleh warga yang peduli lansia dan dikuatkan oleh pemerintah daerahnya. Umumnya warga lansia di desa ini secara fisik masih bugar, terbiasa dengan aktifitas pertanian, dan terbiasa hidup bersama dengan keluarga besarnya sesuai konsep budaya yang dijalankannya.

Dokter Anton, seorang dokter yang bertugas di salah satu rumah sakit umum daerah di Kuningan, Jawa Barat pernah membuat kajian empirik tentang lansia di Jawa Barat, bahwa ada 2 hal mengisi ruang aktifitas untuk lanjut usia (1) menjaga interaksi dan relasi dalam keluarga, (2) mempertahankan kebiasaan produktif sesuai kapasitas yang dimilikinya.

No 2 terbukti ada pada diri nenek Nono warga Cileunyi Kulon, kemampuannya menjadikan aktifitas di usia senjanya tetap terisi.

Kemampuan dalam meracik makanan menjadi media untuk tetap produktif di usia senjanya. Dagangan kulinernya walaupun hanya berupa olahan makanan, tetapi banyak peminatnya karena selain terjaga kualitas, juga rasanya yang membuat banyak pembelinya. Tidak jarang pembeli antri untuk bisa membeli sajian kuliner nenek Nono ini.

Nenek ini memang tidak sendiri, ada peran serta pihak keluarga lainnya, tetapi pengambilan keputusan tetap ada di tangan nenek Nono ini.

Berkaca pada cerita sukses nenek Nono ini, ini bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah dan berbagai kelembagaan sosial yang peduli lansia untuk kreatif membuat tawaran program bagi mengisi ruang lansia dengan berbagai tematik dan tidak memaksakan kehendak, semisal yang ada di desa Dengok Yogyakarta. Mewujudkan desa ramah lansia, kota ramah lansia, akan menjadi inspirasi membuat model maju berkembang di usia senja, tanpa kehilangan jati diri.

Pemberdayaan bsgi lanjut usia mempertunjukkan betapa pentingnya peran serta berbagai elemen atau yang biasa disebut denga istilah privat public partnership, diantaranya memperkuat pendidikan masyarakat tentang lansia. Langkah ini juga dilakukan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, melalui kerja sama dengan mahasiswa program Doktoral Program Pendidikan Masyarakat. Dalam implementasinya masyarakat diberikan pemahaman baru tentang pentingnya mengubah paradigma terhadap lanjut usia. Lansia potensial seperti Nenek Nono bukanlah beban bagi masyarakat, melainkan merupakan aset berharga yang dapat memberikan kontribusi positif. Pendidikan masyarakat ini tidak hanya memberikan pemahaman baru tetapi juga membuka pandangan masyarakat tentang potensi yang dimiliki oleh lanjut usia.

 

*Penulis :Mahasiswi Program Doktoral (S3) Program Studi Pendidikan Masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bekerja sebagai Dosen di Prodi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.

  • Bagikan