Menteri SYL Jamin Pasar Mitra Tani Tak Saingi Pasar Tradisional

  • Bagikan
Mentan, Syahrul Yasin Limpo dan Mendag, Agus Suparmanto melakukan inspeksi mendadak di Pasar Raya Senen, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020). (Dok : Kementan)

WartaTani.co – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan keberadaan Pasar Mitra Tani (PMT) di setiap provinsi di Indonesia bukan untuk menyaingi pasar tradisional.

PMT dihadirkan untuk mempercepat penyerapan berbagai komoditas pangan dari kelompok tani sehingga masyarakat memperoleh harga yang terjangkau dengan kualitas yang memadai.

Demikian disampaikan Mentan SYL dalam keterangannya terkait kunjungan kerja ke Maluku, Sabtu (30/5).

Mentan SYL meninjau PMT Maluku guna memantau langsung pasokan bahan pangan pokok di wilayah itu.

SYL juga menekankan pentingnya upaya untuk menjamin pangan agar tersedia bagi 267 juta rakyat Indonesia, terlebih dalam masa pandemi Covid-19 saat ini. Pasokan yang cukup dan harga yang terjangkau sangat penting untuk menjaga stabilitas pangan.

SYL menjelaskan, PMT dihadirkan untuk mempercepat penyerapan berbagai komoditas pangan dari kelompok tani, sehingga masyarkat memperoleh harga yang terjangkau dengan kualitas memadai.

“PMT ini sebenarnya bukan untuk menyaingi keberadaan pasar, sekali lagi bukan. Tapi untuk menstabilkan. Artinya, kalau di pasar harga naik, di sini harga standar.

TTIC (Toko Tani Indonesia) ini juga sekaligus menjadi media pemasaran bagi kelompok tani, sumber informasi komoditas pertanian ada di sini. Sama-sama kita jaga dan harus menjadi lebih baik,” ujar SYL.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu mengingatkan bahwa ancaman Covid-19 bukan hanya ada di Indonesia tapi seluruh dunia. Bahkan di beberapa negara, menurutnya mengalami kekacauan.

“Tapi kita bangsa Indonesia tidak boleh kacau. Yang bisa membuat kacau kalau pasokan pangan kurang.

Oleh kaena itu, Kementerian Pertanian datang ke Maluku untuk memastikan, kalau kita ramai-ramai, bersatu, mulai dari Kepala Desa, Camat sampai Gubernur, insyaallah tidak ada orang kelaparan di Maluku ini,” katanya.

Berita Terkait  MenkopUKM Akan Fokus Kembangkan Model Bisnis di Sektor Pertanian

Kunci dari semua itu adalah bekerja. Potensi pertanian sebagai pemberian Tuhan harus dimanfaatkan. Lahan di Maluku yang subur harus produktif.

Berbagai komoditas pangan dijual di PMT Maluku adalah beras medium yang saat ini harganya Rp 9.500/kg, gula pasir Rp 12.500/kg, cabai rawit Rp 15 ribu/kg, cabai merah keriting Rp 20 ribu/kg, bawang putih Rp 30 ribu/kg, bawang merah Rp 40 ribu/kg, minyak goreng ukuran 1 liter dijual Rp 12 ribu/liter, telur ayam ras Rp 20 ribu/kg.

Selain komoditas pangan pokok tersebut, PMT Maluku juga menjual berbagi produk pangan lainnya seperti wortel ukuran M Rp 20 ribu/kg, kentang Rp 20 ribu/kg, sayuran rata-rata Rp 6 ribu/kg. tomat apel Rp 15 ribu/kg. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi mengatakan, PMT akan terus bergerak melayani kebutuhan pangan masyarakat.

“Sesuai arahan Pak Mentan, kita pastikan agar kebutuhan pangan pokok bagi masyarakat tidak hanya terjamin ketersediaannya, tapi juga didukung dengan kelancaran distribusinya.

PMT yang ada di setiap provinsi membantu masyarakat memperoleh pangan yang terjangkau dan berkualitas,” kata Agung.

  • Bagikan