WartaTani.co – Pandemi Korona yang belum berakhir di Indonesia membuat seluruh karangan bergerak, melakukan penanganan termasuk dari akademisi. Salah satunya Institut Pertanian Bogor (IPB).
Diketahui setelah Laboratorium IPB memperoleh izin untuk melakukan uji sample spesimen pasien virus Korona, hingga saat ini sudah ada 826 sampling yang telah diteliti. Kemudian, sebagai pendukung pengujian Covid – 19 IPB juga memproduksi kurang lebih 500 VTM (viral transport medium atau media pembawa virus) dan SWAB per hari.
“Ini sudah kami bagikan secara gratis kepada 8000 Puskesmas, RSUD Kabupaten dan Kota Bogor. Ternyata, pemerintah pusat juga meminta untuk support VTM tersebut,” ucap Rektor IPB Prof Arif Satria Kamis 14 Mei 2020.
Arief juga menyebutkan, kebutuhan akan Alat Pelindung Diri (APD) di setiap rumah sakit yang menangani pasien Korona semakin meningkat, oleh sebab itu pihaknya turut menyumbang kurang lebih 560 APD.
Selain itu, langkah – langkah lainnya yaitu membangun krisis center Covid – 19, bekerjasama dengan Bupati dan Wali Kota Bogor jauh hari sebelum virus tersebut mewabah.
“Krisis Center ini bertugas untuk memberikan edukasi kesehatan, pengecekkan kesehatan baik terhadap mahasiswa, dosen, pekerja IPB. Kemudian kita juga selektif dalam penerimaan tamu asing ke IPB,” bebernya.
Arief menegaskan, untuk saat inj yang .asih menjadi persoalan adalah mensupport Kabupaten maupun Kota Bogor dalam hal pangan. Pasalnya, meski telah dinyatakan stok pangan aman hingga akhir Agustus 2020 namun karena sejumlah aturan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maka dipastikan distribusi pangan akan terhambat.
“Ini yang sedang kita kaji, termasuk perihal krisis pangan setelah Bulan Agustus nanti. Disisi lain, kondisi Pandemi Korona ini juga momentum bagi kita untuk memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin sepakat dengan pemikiran Rektor IPB terkait ketahanan pangan yang harus tetap terjaga selama wabah korona. Pihaknya telah mengeluarkan berbagai program salah satunya memastikan penyediaan bahan pokok bagi warga Kabupaten Bogor.
“Kami telah membuat program gercep dimana, petugas berkeliling ke pedesaan atau kantong – kantong masyarakat yang membutuhkan bantuan. Disitu kami membagikan, beras untuk kebutuhan pangan mereka,” pungkasnya.(fee/id/wb)