WartaTani.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendapatkan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Bantuan berupa 10,5 ton produk ikan akan dibagikan untuk dikonsumsi masyarakat terdampak COVID-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria melakukan serah terima bantuan dengan Menteri kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020). Riza mengatakan, bantuan produk ikan sangat berguna untuk menjaga kesehatan masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
“(Bantuan diberikan) kepada nelayan, para tenaga medis, rumah sakit rujukan dan lain-lain,” kata Riza dalam telekonferensi bersama media selepas serah terima bantuan ikan.
Riza mengatakan, Pemprov DKI menjadikan ikan sebagai salah satu bahan makanan yang diberikan kepada masyarakat. Mengonsumsi ikan yang memiliki kandungan protein dan omega-3, diharapkan dapat meningkatkan imun tubuh masyarakat.
“Komitmen kami terhadap ikan terus kami tingkatkan. Di antaranya dalam pembagian sembako yang sudah dan terus dan akan kami lakukan kami memasukkan ikan dalam bagian item pembagian sembako selain beras dan minyak goreng. Mudah-mudahan dengan adanya ikan kita galakkan, seperti yang disampaikan pak menteri ikan memiliki protein yang sangat tinggi akan meningkatkan kekebalan tubuh,” jelas Riza.
Hal senada disampaikan Edhy Prabowo. Menurutnya, memakan ikan merupakan salah satu cara untuk terhindari dari penularan virus Corona.
“Saya bersama wakil gubernur DKI melakukan serah terima ikan. Dan kami berharap ikan ini bisa menjadi salah satu makanan utama dalam pencegahan COVID ,” ujar Edhy
“Kita tahu ikan mengandung gizi yang luar biasa besar, protein yang tinggi. Protein adalah salah satu zat penguat imunitas, dengan omega-3 nya (ikan) yang di atas 300 hampir 400 (Mg),” lanjutnya.
KKP juga akan menyalurkan bantuan serupa di berbagai wilayah melalui Balai Karantina Ikan dan Pengembangan Mutu (BKIPM), di antaranya di Ciomas Bogor, dan Kabupaten Sukabumi.
Bantuan disampaikan kepada nelayan, pembudidaya terdampak COVID-19, serta masayarakat sekitar UPT BKIPM, pondok pesantren, pekerja informal, pengolah ikan, dan tenaga medis yang menangani COVID-19. (detik)