WartaTani.co – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi menyebut terdapat tantangan dalam melakukan pembangunan desa. Meski demikian, Ia menyebut program tersebut akan terus ditingkatkan untuk membangun Indonesia dari pinggiran.
“Tantangan akan kita berikan lagi, untuk 5 tahun ke depan daerah-daerah yang lebih luas kita ingin yang namanya desa, kawasan perdesaan, termasuk desa yang masuk tertentu juga bisa menjadi urusan yang bisa kita keluarkan,” ujarnya ketika menghadiri acara Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Rapat Kerja PDTu di Cianjur yang dikutip dalam keterangan tertulis, Jum’at (6/3/2020).
Anwar Sanusi menjelaskan, tantangan dalam membangun desa yang dimaksud adalah besarnya wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau, pegunungan, dan lautan yang sangat luas sehingga pembangunan Indonesia terkesan lambat.
Pada tahun 2015 silam, Kemendes membentuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) untuk menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerah perbatasan, daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah pulau terkecil dan keluar.
“Alhamdulillah 5 tahun kita bisa mengawal PDTu dengan sebaik-baiknya,” lanjut Anwar Sanusi.
Selama kurang lebih 5 tahun berjalan, Kemendes Melalui PDTu telah menyelesaikan banyak pekerjaan negara dengan baik. Namun Anwar mengingatkan agar PDTu terus bekerja keras dan berinovasi agar bisa menghadapi tantangan yang ada.
Selain itu, Anwar Sanusi juga menyebut bahwa pembangunan Indonesia yang terkesan lambat karena adanya berbagai macam kendala, namun harus dihadapi dengan kerja serius dan fokus agar target 5 tahun ke depan tercapai.
“Lahirnya PDTu kita ingin ada slot yang lebih fokus terutama di daerah-daerah tertinggal, karena mereka memiliki banyak sekali problematika karena keterbatasan,” pungkas Anwar. (detik)