Wamendes: IPB Paling Siap Laksanakan One CEO One Village

  • Bagikan

WartaTani.co – Tingginya angka kemiskinan pedesaan yang diprediksi mencapai 10,3 persen, menjadi pemicu Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendesain program bersama Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sebagai solusi dari masalah tersebut. Hasilnya, tercetuslah ide One village one CEO.

Program tersebut direncanakan menggeser pola pembinaan, menjadi pendampingan yang langsung dilakukan oleh CEO Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamen Desa PDTT RI), Budi Arie Setiadi mengatakan ide program tersebut akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang inovatif dan kreatif dalam membangun desa.

“Kunci dari kemajuan desa adalah SDM yang inovatif dan kreatif. Selama ada kreatifitas, apapun tantangan maupun hambatan pasti bisa di hadapi,” Ucap Budi saat dihubungi Kamis 13 Februari 2020.

Berbagai pihak dilibatkan mulai dari akademisi dalam hal ini Institut Pertanian Bogor (IPB), sebagai lembaga yang siap melakukan riset dan pemberdayaan praktek peningkatan perekonomian desa. IPB siap men-support penuh demi terwujudnya Program One Village One CEO.

Budi menegaskan kedepannya, hal  utama dari program tersebut adalah pembentukan Badan Usaha Milik Desa, yang idealnya menjadi pusat perdagangan dan distribusi desa.

“Tentu tidak mudah karena ini pekerjaan berat yang diwujudkan dengan semangat gotong royong. Maka dari itu kolaborasi dengan kampus (IPB) amat dibutuhkan. Dengan SDM yang melimpah tentunya sudah sangat siap,” tegasnya.

Dirinya menerangkan, program One Village One CEO niscaya akan mendukung sistem perdagangan berkelanjutan, dalam rangka membantu produsen. Pasalnya zaman telah berubah, kini saatnya menyongsong era Fair Trade.

“Zaman free Trade sudah usai, sekarang eranya fair trade. Bumdes harus menjadi instrumen bagi warga desa baik sebagai konsumen maupun produsen dengan perdagangan yang adil,” terangnya.

Berita Terkait  Produktivitas Padi Petani Ciamis Meningkat Berkat Program OPIP Kementan

Sementara itu, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB University) Prof Dr Arif Satria menuturkan pihaknya berkolaborasi dengan pihak swasta guna melahirkan Sosiopreneur, yang siap meningkatkan taraf perekonomian pedesaan.

“”Mereka nantinya diharapkan mampu menularkan ilmunya kepada masyarakat di pedesaan,” tuturnya.

Selanjutnya Prof Arief memaparkan, sinergi dan kolaborasi perlu dilakukan untuk mewujudkan pertanian yang maju dan sejahtera.

“Kalau dibiarkan begitu saja, pertanian akan menjadi sebuah beban. Namun apabila diberdayakan dengan percepatan dengan tekhnologi canggih maka akan menjadi kekuatan,” paparnya.

“Bahkan peningkatan kemajuan teknologi di bidang pertanian maupun peternakan ini bisa menjadi kekuatan kita, dalam menopang tekhnologi nasional,” pungkasnya.

  • Bagikan