WartaTani.co – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyambut positif kerja sama bidang pertanian yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia dengan Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Persatuan Emirate Arab (PEA). Dokumen kerja sama telah ditandatangani Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dan Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan PEA Thani bin Ahmed Al Zeyoudi di hadapan Crowne Prince Muhammed Bin Zayed Al Nahyan dan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi, awal pekan ini, Senin (12/1).
Kerja sama tersebut mencakup 14 area kerja sama di bidang pertanian dan diversifikasi pangan, yaitu proses dan produksi tumbuhan, peternakan dan pertanian, langkah-langkah sanitasi dan phytosanitary, teknologi dan infrastruktur pertanian, kerja sama di bidang sains dan teknis, keamanan makanan, teknis dan teknologi industri pertanian modern, asuransi pertanian, skema keuangan agrikultur, sistem informasi dan komunikasi pertanian, capacity building, fasilitasi dagang dan pertanian, serta bidang pertanian terkait lainnya.
Sambutan yang responsif dari Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan PEA disikapi Mentan dengan meminta seluruh jajarannya mengoptimalkan kerja sama tersebut dengan baik. “Apa-apa yang menjadi keterbatasan di PEA harus bisa kita penuhi dan kita berupaya bisa memenuhi pangan masyarakatnya dengan penerapan teknologi modern pertanian di lahan gurun pasir dengan iklim keringnya,” ujar Mentan dalam rilis yang dikeluarkan di Jakarta, Kamis (16/1).
Bersamaan dengan kerja sama itu juga dilakukan pertukaran dokumen Memorandum of Understanding (MoU) antara Elite Agro LLC, PEA, dan Badan Litbang Pertanian untuk kerja sama “Research and Development Collaboration for Agricultural Crops Commercialization” yang akan dilakukan di Lembang, Jawa Barat. Hadir melakukan penerimaan pertukaran dokumen yaitu Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Fadjry Djufry menerima dokumen secara resmi dari CEO Elite Agro Group Dr. Abdulmonem Al Marzooqi.
“Kerja sama kedua belah pihak dilaksanakan guna memperluas hubungan antarkedua belah pihak terkait dengan upaya komersialisasi dan transfer pengetahuan serta teknologi di bidang pertanian, khususnya hortikultura,” kata Dr. Fadjry.