WartaTani.co – Kampung Sayur berada di Dataran Tinggi Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, mencakup tiga kecamatan yakni, Kecamatan Tinggimoncong, Kecamatan Tombolo Pao dan Kecamatan Parigi.
Melihat potensi tersebut, Komunitas Rumah Koran mencoba membuat konsep dan melahirkan identitas daerah sebagai penghasil sayur yang kemudian di beri nama Kampung Sayur.
Kampung Sayur mampu menghasilkan puluhan ton perhari, dengan beberapa jenis sayuran seperti Kol, Kentang, Daun Bawang, Tomat, Sawi, Daun Seledri dan berbagai jenis sayuran lainnya.
Bukan itu saja, Kampung Sayur kini berbenah menjadi daerah dengan sasaran kunjungan wisata edukasi, menjadi agrowisata, dan menjadi daerah kemah literasi di tengah – tengah kebun sayuran
Ada dua hal yang bisa di rasakan oleh pengunjung saat berlibur ke Kampung Sayur, pertama nilai wisata dan edukasi, yaitu berlibur sambil belajar di alam terbuka. Sehingga Rata – rata pengunjung yang datang ke Kampung Sayur adalah mereka yang akan melakukan kegiatan organisasi, kegiatan kampus, dan kegiatan study banding.
Ada home stay, ada ruang pertemuan dan ada lokasi percontohan pertanian yang menjadi fasilitas yang di siapkan untuk menunjang kegiatan – kegiatan masing masing dari pengunjung di Kampung Sayur.
Di tempat ini anda akan melihat hamparan sayur mayur, anda akan melihat tanaman Kol, yang tumbuh bervariasi, ada yang baru di tanam, di rawat dan ada yang sudah siap panen, hal yang sama juga akan kita lihat dalam hamparan luas sayur mayur yang bergoyang melalui hembusan angin
Pemandangan berbagai aktivitas petani juga akan kita jumpai disini, seperti petani yang sedang mencangkul, menyemprot, merawat sayur dan petani yang sementara panen, karena kegiatan – kegiatan proses pertanian disini berbeda – beda.
Melalui Kampung Sayur kami mencoba membuka pasar yang berbeda dari sebelumnya yaitu melalui konsep panen sendiri bagi pengunjung, bagi masyarakat kota yang datang berlibur di Kampung Sayur, Panen sendiri dan timbang setelah panen.
Inilah beberapa tawaran untuk membuka pasar, dimana sebelumnya pemasaran hasil pertanian di pasarkan di beberapa pasar di Kota Makassar seperti pasar terun, pasar Pannampu, pasar Pa’baeng – Baeng, Pasar Sungguminasa dan ke Kalimantan jika musim kemarau.
Inilah menjadi pembeda dimana pemasaran sebelumnya membutuhkan pengantaran, walaupun ini adalah cara pemasaran terbesar tetapi melalui konsep petik sendiri menjadi hal berbeda dengan pasar Panen sendiri karena justru orang kota yang datang kedesa berlibur dan panen sediri mereka akan serasakan sebagai petani, sebuah liburan yang berbeda dan berkesan, karena oleh – oleh yang di bawa kembali ke daerah asal merupakan hasil panen sendiri bukan di beli di pasar tetapi langsung dari kebun sayurnya.
Sehingga Kampung Sayur ini menampilkan beberapa hal yang berbeda dan baru khusus di dataran tinggi Kabupaten Gowa yaitu :
- Wisata Edukasi, bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Kabupaten Gowa agar segala kebutuhan seperti fasilitas dapat terpenuhi
- Menerapkan Pertanian Organik bekerja sama dengan Korps Brimob Polda Sulawesi Selatan untuk mewujudkan Pertanian Organik dengan menggunakan pupuk hayati Cair merek Bio Teratai
- Mengajak Masyarakat menjadi petani online, agar segala kegiatan pertanian bisa diposting di media sosial mereka sebagai wahana untuk melakukan promosi hasil – hasil tani.
Kampung Sayur juga telah dikunjungi beberapa petani dari mancanegara yang melakukan study tour. Sehingga gambaran pengunjung – pegunjung kampung sayur berasal dari kalangan luar dan local, secara individu maupun kelompok.
Kunjungan – kunjungan tersebut menjadi motivasi bagi pendiri Rumah Koran, Jamal, untuk melahirkan konsep baru di tanah kelahirannya yaitu dengan memberi nama Kampung Sayur.
Setiap hari saya berjalan dan melihat hamparan sayur mayur di daerah saya, dari sinilah saya berfikir kalau daerah ini cocok di beri nama kampung sayur, karena bukan baru mau di mulai untuk menanam tetapi sudah berjalan proses budidaya yang cukup lama, bahkan puluhan tahun para petani merupakan petani sayur.
Jamal mengatakan layaklah daerah ini diberi identitas sebagai Kampung Sayur. Sehingga identitas tersebut mudah mengingatkan seseorang dan orang – orang yang baru mendengarnya langsung membayangkan bahwa di daerah tersebut pasti banyak sayur.
Jadi berbicara Kampung Sayur dia itu ibarat merek dagang, cara memperkenalkan daerah ini ych dengan memperkenalkan itu tadi bahwa di kabupaten Gowa ada Kampung Sayur. Memperkenalkan sayur – sayuran petani ych dengan identitas itu tadi bahwa sayur – sayur yang di konsumsi masyarakat kota Makassar tersebut berasal dari Kampung Sayur.
Ibaratnya kalau kita ingin belajar atau kursus bahasa Inggris pemikiran dan sasaran kita ke Kediri yaitu di Kampung Inggris. Seperti itu daerah atau desa perlu di perkenalkan dan di promosikan. Sehingga kalau ingin melakukan study pertanian dengan wisata edukasi ych di Kampung Sayur Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.