WartaTani.co – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melibatkan masyrakat untuk memberi masukan. Baik itu opini, telaahan, kajian maupun tulisan untuk menguatkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).
Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Pedesaan, Kemendes PDTT Siswa Trihadi menjelaskan bahwa masukan ini dimaksudkan untuk pembangunan ekonomi kawasan perdesaan agar lebih kuat dan berkembang.
“Pada kesempatan kali ini, kami menggelar lomba karya tulis yang boleh diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat umum, baik mahasiswa, aktivis, kalangan jurnalis untuk memberikan masukan kepada kami untuk perbaikan BUMDesa Bersama,” kata Siswa saat ditemui di kantornya, Selasa (30/7).
Dikutip dari Neraca, dia menjelaskan bahwa BUMDesa bersama adalah badan usaha yang dibentuk dalam skema kerjasama antar desa.
Menurut Siswa, pembentukan BUMDesa Bersama merupakan salah satu upaya untuk mewadahi pelaku, aset dan kegiatan di bidang ekonomi dan atau pelayanan umum yang dikelola oleh kerjasama antar desa, sehingga usaha desa dapat berdaya saing dengan tetap memperhatikan kepentingan desa.
Pembentukan BUMDesa Bersama selain bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa, mewadahi para pelaku ekonomi desa dalam usaha bersama, dan mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa, juga untuk memotong mata rantai perdagangan yang tidak sehat dan tidak berpihak pada masyarakat desa.
Saat ini, setidaknya ada 75 ribu kawasan yang dikategorikan sebagai desa. Jika 1 kawasan ada 10 desa maka setidaknya ada 7.500 kawasan pedesaan yang bisa dibentuk BUMDes Bersama.
“Dalam RPJMN, hanya ditargetkan 60 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN). Namun hingga kini kami sudah membentuk 284 KPPN yang tersebar di seluruh Indonesia. Mengapa dibentuk kawasan karena jika satu desa saja, dikhawatirkan desa yang lain menjadi tersaingi makanya kita satukan desa dengan sebuta KPPN,” jelas Siswa.
Kasubdit Kerjasama dan Kemitraan Ditjen Kawasan Perdesaan Kemendes PDTT Adityawarman menambahkan bahwa ada beberapa manfaat ketika menjadi kawasan perdesaan prioritas nasional diantaranya peningkatan skala produksi masyarakat perdesaan.
Kawasan perdesaan bisa menjadi jembatan desa ke kota sehingga perkembangan di desa bisa mengimbangi dengan perkembangan di kota. Tentunya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa sehingga tidak perlu lagi adanya arus urbanisasi.
Terkait penguatan BUMDesa, Ditjen Pembangunan Kawasan Perdesaan mengadakan lomba karya tulis dengan tema “Penguatan BUMDesa Bersama Menuju Kawasan Perdesaan Berdaya Saing”.
Lomba karya tulis ini bertujuan untuk menjaring ide, gagasan, serta kritik membangun pelaksanaan program BUMDesa Bersama. Baik dari pelaku yang berkecimpung di dalamnya hingga masyarakat umum.
Tujuannya, agar dapat dirumuskan formula terbaik demi perbaikan pengelolaan BUMDesa Bersama ke depan, berbagai kisah sukses yang memompa semangat desa-desa lainnya bekerja sama untuk berkembang lebih baik, serta menambal kekurangan yang belum terjangkau selama pelaksanaan pengelolaan BUMDesa Bersama.