WartaTani.co – Sebanyak 15 mahasiswa dari Tasmania University dan Bina Nusantara mengunjungi Badan Litbang dan Inovasi (BLI), Senin (1/7/2019). Mereka melakukan observasi dan mempelajari konservasi hutan tropis di Indonesia.
Mereka disambut Kepala Bagian Evaluasi, Diseminasi dan Perpustakaan, Dr Yayuk Siswiyanti di ruang rapat Sudiarto, Kampus Litbang dan Inovasi, Gunung Batu Bogor.
Menurut Yayuk, kegiatan ini merupakan inisiasi dari The International Internship dan disambut dengan baik oleh BLI. Kegiatan sebagai upaya BLI menciptakan kesadaran generasi muda akan pentingnya konservasi hutan tropis.
“Tujuan diadakannya kegiatan ini ialah untuk meningkatkan pengalaman dalam pengembangan konservasi budaya, tantangan lingkungan, pengembangan ekonomi dan pemanfaatan berkelanjutan dari sektor kehutanan di Australia dan Indonesia,” katanya.
Selain itu, terbangunnya dialog produktif antara Australia dan Indonesia yang memberikan peluang yang sangat berharga bagi jejaring dan kontak yang bermanfaat antara kedua negara.
Chief Executive Officer (CEO) The International Internship mengatakan, sudah dua kali berkunjung. Litbang dijadikan destinasi kunjungan karena selalu memberi kesempatan terhadap pihak luar yang ingin belajar dan berkunjung.
Sementara itu, dihadapan 15 mahasiswa yang hadir, Karnita Yuniarti, S.Hut. M.Wood.Sc, peneliti pengolahan hasil hutan dari Pusat Litbang Hasil Hutan, memaparkan materi pemanfaatan hasil hutan tropis.
Materi selanjutnya dilanjutkan dengan presentasi seputar konservasi sumberdaya hutan tropis yang dibawakan oleh Mamay Maisaroh, S.Hut., M.Si, Kepala Subid Publikasi dan Diseminasi Pusat Litbang Hutan.
Usai presentasi yang diadakan di ruang Rapat Sudiarto, kegiatan study tour dilanjutkan dengan mengunjungi Xylarium Bogoriense yang dipandu oleh Dr. Ratih Damayanti. Dalam keterangannya Ratih menjelaskan koleksi kayu yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia beserta teknologi hasil pengembangan litbang bernama Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO).
Mahasiswa tersebut terlihat sangat antusias melihat penjelasan AIKO, hal ini terlihat dari intensnya mereka dalam mendengarkan penjelasan Dr. Ratih.
Selanjutnya, mahasiswa diajak berkunjung ke laboratorium INTROF-CC dan dipandu oleh Dr. Maman Turjaman sambal menjelaskan hasil olahan pohon Agarwood. Kunjungan dilanjutkan ke laboratorium persemaian KOFFCO yang dipandu oleh Dr. Henti Hendalastuti dan Dr. Atok Subiyanto, di area KOFFCO Dr. Atok menjelaskan tentang persemaian bibit tanaman yang di budidayakan oleh Litbang.
Setelah mengunjungi KOFFCO, mahasiswa peserta kunjungan sepertinya masih penasaran dengan landscape hutan yang ada di arboretum Kampus Gunung Batu, dimana terdapat banyak tegakan-tegakan pohon khas hutan tropis.
Tanpa menunggu waktu lama, para mahasiswa tersebut diajak berjalan kaki menyusuri arboretum litbang untuk menyaksikan jajaran pohon di sana lalu dilanjutkan dengan melihat salah satu sumber mata air yang ada di arboretum.
Sebagai penutup kunjungan, mahasiswa di ajak diskusi secara santai di ruang pamer Puspa yang juga merupakan ruangan secretariat interim dari ITPC. Diskusi di ruang Puspa dipandu oleh Rattah, S.Sos, M.Sc, Pustakawan dari Sekretariat BLI.
Dari kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa memperoleh pengalaman yang dapat diaplikasikasikan bagi masing – masing organisasi, baik pada lembaga pendidikan Australia maupun Indonesia.
Lebih lanjut, dapat tercipta sudut pandang bahwa konservasi, tantangan lingkungan, pengembangan budaya dan ekonomi dapat dikembangkan dalam banyak cara untuk meningkatkan kesadaran kita terhadap peran hutan dan lingkungan.