Jakarta, WartaTani.co – Kementerian Pertanian terus melakukan pemantauan terhadap pasokan aneka cabai dan bawang merah khususnya ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga diluar kewajaran terutama saat beberapa hari menjelang dan sesudah lebaran.
Pemerintah berharap masyarakat bisa menikmati lebaran tahun ini dengan lebih nyaman dan suka cita. Meskipun secara umum pasokan tersedia, Pemerintah mewaspadai potensi lonjakan harga akibat kendala distribusi dan transportasi pada musim lebaran tahun ini.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Moh Ismail Wahab melalui keterangan tertulis menyebut Kementan telah memetakan pasokan cabai ke pasar DKI Jakarta dan sekitarnya pada H-5, hari-H, hingga H+5 dari berbagai daerah sentra pemasok.
“Tiap hari idealnya pasokan cabai rawit masuk Jakarta dan sekitarnya sebanyak 90 – 110 ton per hari, untuk cabai besar antara 80 – 90 ton per hari, dan untuk bawang merah butuh 90-112 ton per hari. Barometernya bisa dilihat dari 3 pasar induk yaitu Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Cibitung dan Pasar Induk Tanah Tinggi,” terang Ismail melalui keterangan tertulisnya, Selasa (4/6).
Ismail memaparkan bahwa saat hari-H pasokan tidak banyak, paling banyak separuhnya dari hari-hari biasa. Menurutnya hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar.
Pasalnya permintaan pasar berkurang drastis, pedagang maupun konsumen fokus merayakan lebaran di lingkungannya masing-masing.
“Sedikit sekali yang ke pasar. Pasokan dari sentra tentunya menyesuaikan,” jelasnya.
Menurut Ismail, kebutuhan cabai rawit pasar DKI Jakarta dan sekitarnya dipasok dari sentra Kediri, Blitar, Cianjur, Garut, Tuban, Bandung dan Sumedang. Tiap hari rata-rata masuk 120 ton cabai rawit ke pasar DKI Jakarta dan sekitarnya sehingga secara umum harga aman terkendali.
Untuk Cabai besar dipasok dari Cianjur, Sumedang, Majalengka, Kulonprogo, Tasikmalaya dan Bandung dengan pasokan rata-rata 85 – 93 ton/hari.
Sementara untuk kebutuhan bawang merah se-Jabodetabek dipasok dari sentra besar Brebes, Cirebon, Majalengka, Pati, Demak, Kendal, Pemalang, Tegal hingga Nganjuk, dengan rata-rata pasokan mencapai 220–240 ton per hari.
“Kami perkirakan untuk cabai dan bawang merah aman stabil, kami mengawal ketat pasokannya. Tentu kami melibatkan berbagai pihak untuk pengamanan pasokan dan harga cabai dan bawang merah ini,” tegas Ismail.
Melalui Posko Cabai dan Bawang Merah Ditjen Hortikultura, pihaknya terus mencatat harga harian komoditas ini di tingkat petani dan pasar lokal di seluruh Indonesia. Termasuk serta harga di pasar induk dan retail DKI Jakarta.
“Pemantauan bahkan tetap dilakukan saat hari raya Idul Fitri untuk berjaga-jaga sekaligus sebagai sistem peringatan dini (early warning system),” pungkas Ismail.