WartaTani.co – Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Smart Farming guna menggenjot pembangunan pertanian yang menghasilkan produksi pertanian bernilai jual tinggi. Salah satu strategi yang dilakukan Kementan adalah melakukan penguatan kapasitas SDM pertanian melalui program Youth Enterpreneurship Supporting Services (YESS).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, kemajuan pertanian turut didukung generasi milenial karena memiliki semangat berinovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara yang baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. “Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman, harus berani menjadi petani yang modern atau mendirikan start-up pertanian,” kata Mentan Syahrul dalam arahan yang disampaikan tertulis pada program Pelatihan Agribisnis Smart Farming dan KUR bagi para petani milenial di Pusat Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan, permodalan melalui KUR akan mendukung petani meningkatkan produktivitasnya. Adapun pemanfaatan teknologi smart farming akan mendukung keberlangsungan sektor pertanian.
“Membangun agribisnis itu selain mengandalkan inovasi teknologi era 4.0 dan smart farming, kita juga mesti mempunyai KUR sebagai modal menggerakkan roda pembangunan agribisnis kita,” kata Dedi
Pengembangan smart farming bagi petani milenial dilaksanakan secara berkelanjutan melalui kegiatan pendampingan pascapelatihan. Tujuannya tak lain guna memastikan implementasi teknologi oleh peserta pelatihan demi mencapai tujuan utama dalam menghasilkan usaha agribisnis modern berbasis smart farming.
Menurut Dedi, amart farming didefinisikan sebagai sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kualitas dan kuantitas serta memberikan efisiensi biaya dan waktu produksi.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementan Idha Widi Arsanti menjelaskan, pelatihan Agribisnis Smart Farming dan KUR Batch 1 yang diikuti oleh 45 peserta yang berasal dari empat provinsi lokasi YESS akan berlangsung selama delapan hari sejak 11 Maret sampai 18 Maret 2023.
“Kegiatan pelatihan agribisnis smart farming ini merupakan upaya membangun ekosistem pemberdayaan milenial melalui pebinaan dan pengembangan ekosistem pertanian digital (IoT) dari hulu ke hilir,” kata wanita yang akrab disapa Santi.
Selama pelatihan, Santi melanjutkan, peserta akan mendapatkan pembelajaran dari fasilitator yang berasal dari unsur widyaiswara, akademisi, dan praktisi. Peserta pelatihan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas secara signifikan sekaligus dapat mengimplementasikan smart farming dengan indikator akses pembiayaan melalui KUR. “Ujungnya, bisa membentuk kemitraan usaha agribisnis yang modern,” ujar Santi.